Hindari ini agar kucing jantan terhindar dari flutd atau susah kencing
Pada dasarnya FLUTD adalah Feline Lower Urinary Tract Disease atau biasa juga disebut FUS yaitu Felince Urologic Syndrom. Yang mana artinya adalah adanya gangguan pada kandung kemih bawah atau uretra kucing. Namun apakah benar penyakit ini berbahaya bagi kucing.
Gangguan yang terjadi pada kucing berupa adanya pengkristalan urine dalam kandung kemih. Nah karena adanya kristal ini menyebabkan inflamasi, pendarahan saat mengeluarkan urine dan juga kesulitan untuk buang air kecil. Serta pada beberapa kasus dapat menyebabkan obstruksi aliran normal urine keluar dari kandung kemih yang dapat menyebabkan kematian.
Pengkristalan ini
disebabkan oleh peradangan kandung kemih cystitis akibat dari iritasi dan
kristal pada dinding kandung kemih, urolithiasis (pembentukan batu VU),
pembentukan sumbat pada uretra (blockade uretra), dan uremia. Itulah beberapa
penyebab pengkristalan ini terjadi.
Sungguh menakutkan
bukan, mengingat akibat fatalnya bisa saja anda kehilangan anabul kesayangan
anda. Maka sangat penting untuk memperhatikan dengan seksama atas kesehatan
anabul. Perlu juga bagi anda pemilik kucing untuk mengetahui beberapa gejala
FLUTD, agar dapat mencegah hal yang tidak diinginkan.
Meskipun kebanyakan
penyakit ini diderita oleh kucing jantan, namun tidak menutup kemungkinan juga
kucing betina juga bisa saja terjangkit. Ini dia beberapa gejala yang paling
sering ditemui pada kucing yang terkena penyakit FLUTD.
1. Sulit Buang Air Kecil
Salah satu
gejala yang paling sering ditemui adalah sulitnya kucing ketika akan buang air
kecil. Kucing akan merasa kesakitan dan sulit dalam mengeluarkannya. Bagaimana tidak
sakit jika terdapat kristal dalam saluran kandung kemih kucing.
2. Mengeong Hebat hingga Menagis
Hal seperti ini
terjadi saat dirasa kucing sudah tidak tahan lagi, ingin buang air kecil namun
tidak bisa keluar dan bahkan sakit. Kucing yang sudah merasa tertekan dan
kesakitan pastinya akan mengeong-ngeong dan jika hebatnya rasa sakit itu juga
bisa membuat kucing menagis.
3. Menjilat Anus
Karena merasa
ada yang bermasalah dengan anus nya, kucing akan menjilati alat kelaminnya
dengan harapan dapat meringankan rasa sakit ketika akan buang air kecil lagi. Hal
seperti ini akan seringkali dilakukan oleh kucing pengidap penyakit ini.
4. Air Seni Berdarah
Disebabkan pengkristalan
yang terjadi di kandung kemih, itu juga membuat terlukanya dinding kemih yang
kemungkinan besar tergores kristal tersebut. ini membuat air seni kucing dengan
kondisi penyakit FLUTD akan mengeluarkan darah juga bersamaan dengan air
seninya.
5. Buang Air tidak pada Tempat
Gejala berikutnya
adalah buang air kecil kucing tidak lagi pada tempat yang sudah disediakan. Ini
karena sakit saat akan kencing bisa terjadi kapan saja, misalnya kucing akan
buang air saat itu, maka kucing akan tetap buang air kecil meskipun bukan
tempat biasanya.
Bagaimana cara
menghindari penyakit ini? nah yang paling penting dilakukan adalah memberikan
makanan dan minuman sesuai dnegan jadwal ynag biasa diberikan pada anabul
kesayangan. Sebab faktor penyebab terjadinya FLUTD salah satunya adalah
perubahan jadwal makan, stres pada kucing dan juga perubahan lingkungan.
Namun jika
kucing anda ternyata terkena penyakit ini, bagaimana cara penangannya. Yang perlu
dilakukan adalah cepat bawa kucing pada dokter hewan terdekat. Karena apabila
batu kristal sudah benar-benar menutupi jalan keluarnya air seni, maka akan
berpengaruh juga pada ginjal. Yang seharusnya dikeluarkan racun dari dalam
tubuh namun tidak keluar dan menyebabkan tidak seimbangnya cairan elektrolit
dalam tubuh.
Akibatnya jika
tetap tidak teratasi, kucing dapat dengan cepat menjadi semakin memburuk hingga
dapat berdampak pada terancamnya hidup kucing itu sendiri. Diperkirakan waktu
dari obstruksi urin atau tersumbatnya urin hingga kematian kurang dari 24 jam
saja. So, jangan lupa untuk mengecek kesehatan kucing anda secara berkala ya.