Alasan Kucing Berguling Setelah Kawin - Jasa pacak kucing munchkin di Malang
Mengawinkan kucing adalah hal yang tepat saat kucing anda sudah mengalami siklus birahinya. Itu tandanya kucing sudah cukup usia dan memang sudah siap untuk kawin. Kita sebagai pemilik kucing juga harus mengerti tanda kucing birahi, yakni jika kucing sudah mulai mengeong yang tidak seperti biasanya dan suka sekali mengibaskan ekornya.
Dengan begitu, pilihan tepat yang dapat anda lakukan adalah mencarikan kucing jantan untuk dikawinkan dengan kucing betina kita. Cukup mudah, saat ini hadir banyak layanan jasa pacak (kawin) kucing yang dapat anda pilih untuk mengawinkan kucing kita. jadi kita tidak perlu susah-sudah untuk mencarikannya dan mengawinkannya sendiri.
Pasca kawin, kegiatan berguling pada
kucing betina ini dinilai sangat wajar dilakukan. Namun bagi pemilik anabul
yang newbie kadang kala hal ini sangat dikhawatirkan. Banyak penyebab kucing
betina suka berguling-guling setelah kawin yang mungkin belum anda ketahui
sebagai pemilik baru anabul ini. yuk simak apa sih alasan kucing berguling di
lantai pasca kawin.
Sebelum menjelasakan alasannya,
tahukan anda bagaimana proses kawinnya kucing? Kucing betina yang saip kawin
akan mengambil posisi berjongkok dengan bagian belakang terangkat. Posisi ini
diperlukan untuk sukses penetrasi. Kemudian
kucing jantan akan mencengkeram leher kucing betina dan mulai penetrasi. Hal ini
dilakukan untuk menjaga posisinya dan mencegahnya menggigitnya saat penetrasi
berlangsung.
Kucing jantan kemudian mendorong
panggulnya ke arah kucing betina sampai dia menembusnya dengan penisnya selama
3 sampai 20 detik. Kucing menginduksi ovulasi Saat kucing jantan berejakulasi,
kucing betina akan mengeluarkan satu atau lebih teriakan keras. Penis kucing
jantan menggores bagian dalam tubuhnya dan menginduksi ovulasi. Goresan itu
menyakitkan, tetapi kehamilan tidak akan terjadi tanpa rangsangan ini. Telur
tidak dilepaskan dari ovarium sampai kucing jantan mengalami ejakulasi,
sehingga perkawinan pertama sering kali tidak menghasilkan anak kucing.
Kucing betina biasanya perlu kawin tiga sampai empat kali dalam periode 24 jam untuk berhasil mencapai kehamilan, maka kucing akan sering kawin dengan lebih dari satu jantan. Hal ini meningkatkan kemungkinan kehamilan, dan dapat menyebabkan anak kucing dari rahim yang sama memiliki penampilan yang berbeda. Siklus berahi wanita akan berakhir dalam satu atau dua hari setelah menginduksi ovulasi. Saat kucing jantan melepaskan cengkeramannya di lehernya, kucing betina sering kali akan memukul dan mendesis padanya.
Alasan pertama, karena berguling
adalah naluri ilmiah yang dimiliki oleh kucing. Kucing betina yang merasa
kesakitan akan melakukan gerakan berguling di lantai. Selain itu kegiatan
berguling ini dilakukan kucing untuk mempercepat ovulasi yang terjadi pasca
kawin. Tidak hanya berguling, namun kucing betina juga akan menjilati kelamin
serta punggungnya sendiri. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan bau atau aroma
milik kucing jantan yang menyentuhnya.
Dengan begitu kucing betina akan
siap untuk kawin dari kucing jantan lainnya atau kucing jantan yang sama. Proses
berguling dan menjilat akan terjadi kurang lebih 15 menit lebih hingga waktu
kucing siap menerima kucing jantan lagi untuk dinikahinya.
Proses kawin kucing ini bisa
terus berlanjut hingga 3 sampai 4 kali hingga dirasa kucing betina sudah
mengalami ovulasi. Apabila kawin ini berhasil maka pada kawin selanjutnya
kucing betina biasanya akan menolak untuk kawin, karena sudah hamil dan merasa
tidak nyaman berada di dekat kucing jantan. Sebab kucing yang hamil pastinya
kan lebih sensitif apalagi terhadap kucing jantan lainnya.