Mengatasi Distemper Pada Kucing

Istilah distemper mungkin sudah seringkali kamu dengar pada perkucingan. Penyakit ini menyerang sistem pencernaan, pernafasan hingga sistem saraf pusat kucing yang disebabkan oleh bakteri. Sebagai pecinta kucing, kamu perlu tau nih akan penyakit yang mematikan ini sebagai upaya antisipasi.

Sebelum mengenal lebih lanjut sebaiknya kita kenalan dulu yuk sama penyakit ini. Distemper disebabkan oleh virus bernama Feline Panleukopenia atau FPV. Virus ini sangat cepat menyebar dan sulit dikendalikan.

Virus ini biasanya menyebar pada kucing kampung yang terbiasa hidup di luar ruangan dan seringkali berkumpul dengan kucing lokal lainnya. Bahaya sekali bukan, jika kucingmu bukan kucing rumahan, potensi terjangkit penyakit ini bisa jadi lebih besar daripada kucing rumahan. 

 

Dikatakan bahwa virus ini mudah menyebar, memang dari mana saja distemper dapat menjangkit kucing? Sama dengan virus pada umumnya, FPV ini menyebar dengan kontak fisik sesama kucing atau kontak terhadap manusia juga loh. Jadi virus ini bisa juga menular pada manusia nih.

Penyebaran selanjutnya dan paling umum terjadi adalah melalui air seni dan fases kucing yang terinfeksi. Tidak hanya itu kotoran dari hidung dan darah kucing terinfeksi juga bisa menularkan virus ini loh, wah sungguh berbahaya.

Bisa juga menempel pada benda mati yang juga menjadi salah satu media virus ini bermutasi. Wadah makan kucing, kandang, alas tidurnya bahkan lantai bekas kucing bersandar pun bisa jadi menularkan penyakit ini.

Maka penting sekali kamu untuk menjaga kebersihan. Cuci tangan setelah kontak fisik dengan kucing adalah pilihan terbaik agar terhindar dari berbagai penyakit yang mungkin saja bersarang dan bermutasi. Kebersihan peralatan kucing juga sangat penting karena bisa saja virus menempel disana dan tidak sengaja tersentuh tangan.

Gejala penyebaran virus ini samar terlihat, seperti kucing merasa lemah, lesu, tidak nafsu makan dan minum, hingga terlihat stress. Bulu kucing juga akan merespon penyakit ini, bulu akan menjadi semakin kasar, lusuh dan kucel. Tidak hanya ciri fisik yang terlihat mata, namun beberapa gejala yang ditunjukkan karena penyakit virus ini adlaah muntah, bersin, flu, belekan, deman, sulit berjalan, anoreksia, diare disertai darah, dehidrasi hingga anemia.

Ketika terjangkit virus ini, kucing akan merasakan komplikasi. Penyakit distemper akan menyerang sel darah merah pada bagian usus, kulit, sel induk dan tulang sumsum. Setelah bergerak menghancurkan sel dara merah, penyakit ini akan menyebar pada sistem pernafasan kucing hingga sistem saraf pusat kucing.

Jika telah tersebar sampai ke sistem saraf pusat maka akan lebih sulit lagi untuk diobati. Tetapi tidak menutup kemungkinan kucing bisa sembuh ya. Lalu apasih obatnya jika kucing telah terlanjur terpapar penyakit ini.


Pertama, yang bisa kamu lakukan adalah melakukan vaksinasi pada kucing saat busia 2 setengah bulan, vaksinasi khusus yang diberikan adalah vaksinasi distemper. Perlu diperhatikan untuk tidak melakukan vaksin saat kucing sedang hamil dan menyusui sebab bisa berpengaru pada kitten dan calon kitten.

Pada dasarnya penyakit ini belum memiliki obat khusus untuk penanganannya, tetapi kamu bisa mencoba beberapa alternatif obat yang mengandung antibiotik, vitamin A dan B untuk mengatasi virus semakin bertumbuh kembang dalam tubuh kucing. Namun jika hasil semakin memburuk maka cepat bawa kucing kamu ke dokter hewan terdekat untuk pemeriksaan menyeluruh dan penanganan yang tepat sesuai penyakit yang dideritanya.

Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Artikel